Rangkaian kata kata Fiersa Besari memang selalu membuat orang terbawa suasana baper dan ngena banget dengan keadaan yang dirasakan kebanyakan orang, khususnya kaum muda millenial.
Kata kata Fiersa Besari, -yang merupakan seorang penulis buku, sekaligus musisi Indonesia- sangat digandrungi berbagai kalangan anak muda saat ini, karena gayanya yang khas
Berikut di bawah ini adalah kumpulan kata kata quotes Fiersa Besari yang diambil dari akun media sosial Twitter pirbadinya; @FiersaBesari
Kata kata Fiersa Besari
Denganmu,
basa-basi
terasa berisi.
***
Absurd sekali, kita. Cerita berjam-jam, lalu hilang kabar berhari-hari. Merindu diam-diam, hingga tidak lagi saling mencari.
***
Kau lama balas chat karena tidak mau terlihat ngebet, itu saya tahu.
***
Pernah juga ada yang bertanya, “Fiersa Besari ya?” Saya jawab, “Bukan, salah orang.” Dia balas, “Ah, Fiersa ini.” Saya jawab, “Bukan.” Dibalas lagi, “Fiersa, kan.” Saya menyerah, “Iya.” Dia malah bilang, “Eh, bukan deh, mirip doang,” sambil berjalan pergi.
Ya Allah … gini amat.
***
“Semalam aku mimpi kamu. Kamu baik-baik aja kan?” – Fiersa Besari
***
Kita pernah muda, bodoh, dan tidak berani menyatakan rasa. Hingga akhirnya kau bertanya, “Lho, kenapa enggak bilang dari dulu?” ketika semuanya sudah terlambat.
***
Roda kehidupan berputar. Yang terbiasa diberi undangan pun kelak akan memberi undangan.
“Kau yang terbaik, juga terburuk. Kau yang mengajari arti patah hati. Kau beri harap, lalu kau pergi. Garis waktu takkan mampu menghapusmu.”
***
Hari Minggu beberapa tahun yang lalu: Aku main ke rumahmu, bertemu orang tuamu. Meski gugup, rasanya menyenangkan Hari Minggu kali ini: Aku scroll timeline, melihat foto keluarga kecilmu yang bahagia Aku menghela napas. Rasa benci dan perihnya sudah lama hilang. Kenangannya menetap
***
Jatuh hati, kurang menyenangkan jika dilakukan sendirian.
***
Sudah beberapa lama tidak menyapa. Bagus, pertahankan. Jangan goyah. Jangan hancur oleh sebuah “hai apa kabar?”
***
Tahu punya hati setelah dipatahkan.
Tahu dia berarti setelah ditinggalkan
***
Cemberutmu yang merayu, rambutmu yang bau apek, obrolanmu yang tak fokus kudengarkan, tawamu yang adiktif, matamu yang menjelma bimasakti, genggamanmu yang membuat jantungku berlomba . Tolong kosongkan sampingmu, karena di sanalah tempatku pulang.
***
Bagian termiris adalah, sekuat apa pun kita memperjuangkan, akan selalu ada yang berkata, “Apaan sih? Lebay banget.”
***
Alhamdulillah masih bisa bangun dengan kondisi normal. Jangan sampai tidak menghargai kesehatan sendiri sampai dikasih sakit.
***
“Menemanimu, suka dan duka, setiap hari, bukan hanya 14 Februari.” – Fiersa Besari
***
Janjian. Tidak perlu memberi tahu kalau sedang rindu. Malah membuat tidak fokus bekerja dan ingin cepat bertemu. Semisal pekerjaan sudah beres, saya langsung ke sana saja. Nanti gantian, kau yang ke sini . Sementara waktu, saling mendoakan.
***
Kau dengan duniamu saja. Biar saya dengan dunia saya. Tidak perlu saling saling memaksa suka hobi masing-masing. . Nanti, kalau sudah waktunya bertemu, kita akan punya banyak hal untuk diceritakan, juga didengarkan. . Tapi, selagi jauh, tolong jaga kepercayaan. . Terima kasih
***
Kau tahu, pertanyaan “Apa kabar?” dariku cuma basa-basi. Aku tahu, kau sedang tidak baik-baik saja. Kita tahu, dia melukaimu lagi dan lagi, aku mengobatimu lagi dan lagi.
Aku menanti
kau keras hati.
***
Anda ini betah sekali tinggal di ingatan saya.
***
Urusan kita selalu saja aku yang tidak bisa menetap dan kau yang tidak bisa menetapkan.
***
“Senyumanmu membuat nyali ciut. Jangan bersedih, kau jelek jika cemberut. Hingga kulitmu keriput, hingga ragaku tak lagi kuat. Hati ini takkan pernah tua” Fiersa Besari
Kata kata Fiersa Besari tentang alam
Langit sering jahil. Kalau dipuji cerah, mendadak hujan.
***
Bagi saya sendiri, esensi langit merah dan doa-doa menjelang azan magrib itu tidak mengingatkan akan romantisme apa pun kecuali masa kecil di mana saya pulang dari sekolah (dulu sekolah siang), mencekik tebu, tertawa bersama kawan-kawan, sambil sesekali mengelap ingus.
***
Nikmatilah sore harimu bersenja-senja mania hari ini. Karena kelak, soremu akan diisi dengan memanggil anak yang enggan pulang main layangan padahal sudah hampir azan magrib.
Kata kata Fiersa Besari tentang gunung
Dia menekankan untuk tak sepertinya yang terlalu nyaman naik-turun gunung, sampai lupa mencari jalan pulang. Dia juga berkata, yang membuat segalanya jadi runyam adalah pertimbangan yang tidak perlu. Tugas lelaki adalah menuruti pernikahan yang diimpikan perempuannya. Tak perlu berdebat.
Kata kata Fiersa Besari tentang maaf
Lagi dan lagi,
kau aku maafkan.
Aku kau manfaatkan.
***
Hakmu menolakku. Hakku mengejarmu. Demokrasi.
Kata kata Fiersa Besari tentang patah hati
“Selalu ada satu orang yang teristimewa, tak tergantikan. Kuhanya rindu kita yang dulu. Tidak bermaksud curi hatimu. Kau telah dengannya. Aku pun juga sama.”
***
“Melihatmu tersenyum, walau tak pernah berbalas. Bahagiamu juga bahagiaku.”
***
“Bila kau butuh telinga untuk mendengar, bahu untuk bersandar, raga untuk berlindung. Pasti kau temukan aku di garis terdepan, bertepuk dengan sebelah tangan.”
Kata kata Fiersa Besari tentang kopi
Pengagum senja, penyesap kopi, penikmat rindu, penimba ilmu, peninggi badan, pemanjat sutet, pembuka simontok, penyembah tutup botol.
Kata kata Fiersa Besari tentang perjalanan
Aku tidak tahu dimana ujung perjalanan ini, aku tidak bisa menjanjikan apapun. Tapi, selama aku mampu, mimpi-mimpi kita adalah prioritas.
***
Dunia ini tidak kecil. Kau saja yang banyak main.
***
Mau sampai kapan pura-pura lupa atas masa lampau yang sebetulnya tidak pernah alpa?
Kata kata Fiersa Besari tentang ibu
Kalau punya mesin waktu, saya ingin menghentikan waktu yang membuat keriput dan uban Ibu bertambah.
Saya benci melihatnya menua.
***
Kalau kangen, tidak perlu bilang.
Pulang!
Kata kata Fiersa Besari (II)
Entah bertempat di langit, di layar kaca, di radio, atau di internet, semua bintang pasti akan redup, mati dan dilupakan pada waktunya.
***
Kau jadi dirimu saja. Saya menyukaimu karena itu. Kalaupun ada yang mesti diubah, kita diskusikan dulu. Tidak ada yang perlu dipaksakan.
***
Tidak mau coba main film? Aktingmu sudah bagus.
***
Mulai mempertanyakan alam raya, galaksi, planet-planet dan eksistensi saya di muka bumi ketika pagi-pagi belum juga ingin buang air besar.
***
Kita tidak bisa mengubah orang lain menjadi seperti apa yang kita mau. Tapi, kita selalu bisa ngatain. – Fiersa Besari
***
Semua perihal kebiasaan. Yang tadinya terbiasa apa-apa berdua, jadi terbiasa mandiri. Yang tadinya terbiasa chatting sampai tengah malam, jadi terbiasa produktif berkarya. Yang tadinya terbiasa sakit sesakit-sakitnya, jadi terbiasa biasa-biasa saja.
***
“Terhempas, membias, dan tak tentu arah. Kau terus pergi. Memberi harapan, menafikan lagi, dan lagi. Coba kau cari siapa yang mampu menunggumu, akulah orang itu.”
***
Akan tumbuh dalam hatimu, perasaan tidak adil ketika memberi pada kekasih tapi tidak pada orang tua.
***
Padahal, dari awal sudah janjian, jangan bawa perasaan. Kau saja yang ngeyel. Kan jadinya saya juga ikutan ngeyel.
***
Sepertinya, kita tidak pernah benar-benar selesai dengan kita.
***
Rapat di dalam rapat: interruption
Mimpi di dalam mimpi: inception
Partikel di dalam atom: nucleon
Aku di dalam hidupmu: never an option.
***
Perasaan mulas datang dan pergi. Sudah nongkrong cantik di toilet, yang keluar hanya harapan palsu. Kini kusadari, perutku mengkhianati diri sendiri.
***
Kita hidup untuk sebuah tujuan. Menjadi manusia tidak berguna juga adalah sebuah tujuan. – Fiersa Besari
***
Waktu senang dibilang sombong. Waktu susah boro-boro ditolong. Waktu senang dibilang lupa. Waktu susah dilupakan.
***
Aku yang memberi bukti. Dia yang mendapat hati.
Kata bijak Fiersa Besari
Bukan bagaimana cara kita mati, tapi bagaimana cara kita menghabiskan hidup.
***
Pernah pada zaman dahulu kala, mengendap-ngendap mengambil air dari dispenser, sambil melihat kanan-kiri, takut orang tua tiba-tiba lewat. Hening. Tahu-tahu air galon berbunyi. Panik. Lari bawa gelas.
***
Tidak semua hal yang putus harus kembali diikat. Beberapa hanya perlu diingat. – Fiersa Besari
***
Tidak perlu membiarkan hinaan mempengaruhimu. Kalau dirasa harus diperjuangkan, perjuangkan saja. Hidupmu bukan hidup mereka.
***
Untuk apa mengorek, kalau tidak mengoreksi?
***
Saya ingat betapa beberapa tahun lalu keluhan kita berdua adalah tentang patah hati karena terpaksa berpisah. Syukurlah kini keluhanmu hanya tentang betapa menyebalkannya hari seninmu, sementara keluhanku adalah perihal melihatmu mengeluh.
***
Yang dulu jadi alasan tertawa, mungkin kita tangisi sekarang. Yang dulu kita tangisi, mungkin jadi alasan tertawa sekarang. Ada baiknya apa-apa tidak berlebihan agar kelak tidak malu sendiri.
***
Seribu rupiah juga uang. Kalau sejuta kurang seribu, tidak akan jadi sejuta.
***
Semua jantung akan berhenti berdetak. Bukan seberapa banyak detaknya yang terpenting, tapi untuk apa dan untuk siapa jantung kita berdetak. – Fiersa Besari
***
“Di bawah bintang, kita merebah, saling berpandangan dan tersipu malu.”
***
Senang mengenang,
membingkai bangkai,
menyuka luka,
menikmati mati,
kemudian lupa
waktu tak pernah alpa.
***
Bahagia itu sederhana. Bisa minum air putih setelah seharian kering tenggorokan misalnya. – Fiersa Besari
***
Yang tiada, mungkin akan ada. Tapi, yang ada, pasti akan tiada. Yang sendirian, mungkin akan bersama. Tapi, yang bersama, pasti akan sendirian. . Jadi yang berpasangan tidak perlu merasa lebih baik dibanding yang jomblo. Karena toh, liang lahat pun tidak diciptakan untuk berdua.
***
Hidup adalah perjalanan yang akan senantiasa membuat kita kotor. Jangan lupa membersihkan diri. Bukan hanya raga, tapi juga hati. Maaf untuk segala buruk yang pernah saya perbuat; maaf untuk segala baik yang belum saya lakukan.
***
Terlalu pandai menduga-duga, lalu mundur karena berprasangka tanpa memastikan . Ternyata salah paham. Lantas menyesal.
Caption Fiersa Besari
“Sampai kapan kau mau begini, menjalani kisah rahasia? Tak sadarkah, di balik senyuman, sungguh aku terluka. Jika kau tidak bisa pastikan, sudahlah aku mengalah saja. Kau adalah pemenang walaupun aku juara kedua.”
***
Semakin ke sini, semakin saya sadari, bahwa ketika orang tua terlihat antusias mendengarkan cerita saya, ia bukannya benar-benar paham perihal dunia saya, ia hanya sedang berbahagia karena dilibatkan dalam dunia saya. – Fiersa Besari
***
Mengancam bunuh diri ketika patah hati bukanlah opsi.
***
Lindungi diri sendiri dulu sebelum melindungi orang yang kau paksa balikan.
***
“Engkau adalah rumah, tempat yang paling indah. Di pelukanmu, Sayang, aku akan pulang” . Tetap semangat untuk Kawan-kawan yang jauh dari kampung halaman dan harus merasakan pahit mahalnya tiket pesawat. – Fiersa Besari
***
Sepenting-pentingnya usaha online, tetap lebih penting keluarga. Karena, harta yang berharga adalah keluarga. Istana yang paling indah adalah keluarga.
***
Kekalahan membuat manusia lebih kuat, asalkan kita bisa menerima, mempelajari, lalu bangkit kembali untuk berjuang di kemudian hari.
***
“Semestinya merangkul, bukan saling memukul. Semestinya memeluk, bukan saling menusuk. Warna kulit berbeda. Keyakinan berbeda. Memang kenapa? Memang kenapa? Kita saudara.”
***
Ternyata, bukan hanya miras yang memabukkan. Kekuasaan dan keyakinan pun juga. Dan selayaknya orang sedang mabuk, dinasihati bagaimana pun juga takkan mempan.
***
Introspeksi, bukan interupsi.
***
Ini, kawan saya, setiap kalah main game, menyalahkan stick terus. Ada-ada saja.
***
Ketika kalah, memang lebih mudah menyalahkan hal lain dibandingkan diri sendiri. – Fiersa Besari
***
Tadi, bulu hidung saya tidak sengaja rontok ketika saya sedang menyemprotkan ingus. Iseng, saya cabut sehelai rambut di kepala, lalu saya sandingkan di sebelah bulu hidung. Betapa hancurnya hati ini ketika tahu bahwa rambut saya tidak setebal bulu hidung. Hidup ini tidak adil.
***
“Iya :)” milikmu, dan praduga-praduga yang muncul di kepala saya.
***
Jangan sampai, anak kita kelak menanggung beban dari apa-apa yang kita kerjakan hari ini, hanya karena kita tidak pandai mengelola keuangan.
***
Terima kasih, tidak ada uang di dunia ini yang sebanding dengan kebahagiaan saya melihat beliau bahagia. Dari Bapak saya juga belajar, meski dengan cara yang pahit, untuk tidak berutang. Lebih baik hidup sederhana tapi tidak dikejar-kejar utang, Bosku. Utang itu diwariskan.
Kata mutiara Fiersa Besari
Catatan untuk diri sendiri: Tetap sebarkan kebaikan. Siapa tahu besok meninggal.
***
Tundukkan kepala untuk kesejahteraan yang belum merata. Angkat kepalan untuk memperjuangkan keadilan. – Fiersa Besari
***
Tatkala hati kita tak kunjung mencair, kau menyublim hingga ke titik beku. Aku menguap hingga ke titik jenuh.
***
Sudah, jangan diteruskan. Kita sama-sama sedang cape. Nanti malah ribut. Makan dulu sana.
***
Permasalahan dengan media sosial adalah: kau terlalu meminta diperhatikan, sampai-sampai ketika perhatian dunia tidak seperti yang kau harapkan, kau malah sibuk menjelaskan apa-apa yang belum tentu orang lain ingin dengarkan.
***
Pada akhirnya kau akan tersadar, tidak apa-apa berwajah standar, asal bisa jadi tempat bersandar. – Fiersa Besari
***
“Ada engkau dalam setiap doaku. Sungguh aku rindu berbagi tawa. Kini kita tidak lagi menyapa. Biarlah hanya dari kejauhan.”
***
Yang main-main tidak perlu dianggap serius. Yang tidak punya hati tidak perlu dimasukkan dalam hati. Yang tidak punya perasaan tidak perlu dibawa perasaan. – Fiersa Besari
***
Segala sesuatu di muka bumi, cepat atau lambat akan berakhir. Kita pakai jalur yang paling lambat saja, ya.
***
Semoga Senin-mu menyenangkan. Jangan terlambat makan.
***
Dulu, kau biasa melenguh di atasku. Kini, kau mahir mengeluh di sebelahnya. Ini bahagiamu?
***
“Hingga kejamnya waktu menarik paksa kau dari pelukku. Lalu kita kembali menabung rasa rindu. Saling mengirim doa. Sampai nanti, sayangku.”
***
Tidak peduli ujungnya bakal sakit hati, memang sudah menjadi kebutuhan manusia untuk jatuh hati. Sama seperti orang kenyang yang akan lapar lagi. – Fiersa Besari
***
Suatu saat nanti, kau akan menertawakan diri sendiri yang terlalu sibuk membenci seseorang hingga berkelahi. Mau tahu yang tertawa paling keras? Yang menonton baku hantam.
***
Mengeluh sajalah, manusiawi. Tapi jangan lupa bersyukur karena masih bisa mengeluh. – Fiersa Besari
***
Pepatah berkata, “Lakukan hal yang kau sukai, sukai hal yang kau lakukan,” seolah hidup sesimpel itu. Padahal, ada banyak hal yang mesti kita lakukan, suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, demi kebahagiaan keluarga dan orang-orang yang kita sayangi.
***
Hidup adalah perjalanan. Bahkan jejak yang terburuk pun berhak melangkah menuju kebaikan. Bahkan manusia yang terbangsat pun berhak mendapatkan pengampunan.
***
Kita semua menunggu sesuatu. Skalanya saja yang berbeda. – Fiersa Besari
Fiersa Besari quotes
Dulu, saya selalu merasa, apa yang rusak, baiknya dibuang saja—termasuk hubungan. Sekarang, saya tahu, ada kalanya kita harus mencoba memperbaiki, perlahan. Prosesnya tidak selalu lancar. Seringkali mesti menemui jalan buntu. Tapi, bukankah perjuangan memang tidak mudah?
***
Dunia maya terasa sesak, tanpa sempat memberi jarak. Banyak cuitan didukung sorak, tak sedikit pula dibilang norak. Apa pun itu selalu semarak. Tanpa sadar pemikiran kita mengerak, mengendap di otak tanpa pernah bergerak, berujung tak lebih dari seonggok berak.
***
Ketika lagu kesukaanmu dulu menjadi lagu yang sekarang tidak ingin kudengar. – Fiersa Besari
***
Sudah memperhatikan, sudah menyapa, sudah ngobrol, sudah tanya-tanya, sudah janjian, sudah ketemuan, saya merasa cocok, eh ternyata tidak jadi . Dasar jual-beli online
***
Heran saya. Jadian sudah lama, dan enggak pernah pamer cinta-cintaan, disebut bucin. Lantas, Anda sendiri yang tiap malam senyum-senyum sendiri padahal cuma diberi harapan tanpa kepastian, disebut apa? Bucinhalu?
***
Bila kau hanya main-main saja, sudah, kau buang waktu percuma …. – Fiersa Besari
***
Kalau awalnya saling membuat tenang, kenapa sekarang malah saling perang? Kalau niatannya bukan untuk kalah-menang, kenapa sekarang malah saling serang? Kekuasaan membuatmu mabuk kepayang, sampai lupa bahwa negeri ini lebih memerlukan kasih saying.
***
Jadi, kalau saya sudah menemukan calon pendamping, pasti saya perjuangkan mati-matian. Saya datangi orang tuanya, saya minta baik-baik. Meskipun di medsos banyak bercanda, soal planning masa depan, saya tidak main-main. Sekali lagi, takut mengalami apa yang orang tua saya alami. – Fiersa Besari
***
Diam disangka tidak peduli. Giliran berpendapat dibilang baperan. Tidak membalas dibilang sombong. Giliran membalas disangka modus. Prasangka buruk memang lebih mudah tumbuh dibanding prasangka baik.
***
“Jariku akan pulang pada genggamanmu. Bibirku akan pulang pada keningmu. Tubuhku akan pulang pada dekapanmu. Sejauh apa pun kita, hatiku tertinggal di sebelahmu.” – Fiersa Besari
***
Ya, namanya juga hidup. Apa yang dicita-citakan tidak selalu sejalan dengan kenyataan. Tapi, kita selalu memiliki pilihan. Diam untuk menyesali bencana, atau bergerak untuk menyusun rencana.
***
“Sebelum dirimu pergi, dan janjimu hilang arti, lihatlah perjuanganku. Namun jika memang harus berakhir sampai di sini, biarku berharap dengan hati yang terpecah belah; hati yang keras kepala.”
Quotes Fiersa Besari
Kurangi ngotot. Perbanyak ngaca. Kurangi bacot. Perbanyak baca. – Fiersa Besari
***
Sebelum sukses: “Udah, nyerah aja. Karyamu jelek” . Setelah sukses: “Apaan sih? Bosen. Karyamu ada di mana-mana” . Kalau memang sudah dengki, mau kita seperti bagaimana juga, akan tetap dengki. Tidak apa-apa. Doakan saja cepat ketemu Tuhan. Amin.
***
Seringkali, saya iri kepada mereka yang mudah sekali tertawa; yang sudah ketawa duluan sebelum beres cerita; yang ketika sudah beres cerita, ternyata tidak lucu. – Fiersa Besari
***
Terima saja bahwa perbedaan tidak perlu disamakan, dan keberagaman bukan untuk diseragamkan.
***
Banyak yang tumbuh menjadi penakut, atau lebih parah: tumbuh menjadi penindas, atas nama dendam. Rantai inilah yang sulit diputus. Alih-alih mewarisi pengetahuan, kita lebih suka mewarisi kekerasan. Sudah, ya. Berhenti di kamu saja. Generasi selanjutnya tidak perlu lagi mengalami.
***
Kalau kita ketemu, lalu kau bilang, “Minta foto,” dan kujawab, “Enggak bawa,” jangan marah. Itu selera bercandaku yang absurd.
***
Semakin banyak followers, semakin mudah dirimu merasa sombong. Perasaan angkuh menyelinap begitu saja tanpa pertanda. Saran saya, jangan terlalu lama ada di dunia maya. Perbanyak berbincang dengan mereka yang tak tahu siapa dirimu. Agar kau mengerti, kita semua bukan siapa-siapa. – Fiersa Besari
***
Memutuskan untuk mandi setelah tidak tahan dengan bau badan sendiri.
***
Hidup akan selalu membawa kita pada destinasi yang tidak kita duga. Kalau sudah begitu, jangan diam lalu menyerah. Lebih baik improvisasi saja. Karena dengan kejutan manisnya, hidup akan mengajarkan kita cara mengikhlas juga bersyukur.
***
Dunia tidak perlu mengerti. Bahagia kita urusan kita. Peduli setan dengan mereka. – Fiersa Besari
***
Setidaknya, kalau membaca/menulis atau mengabadikan diri dalam literasi bukan tujuanmu hidup, tidak perlu menyeret orang lain untuk juga tidak suka membaca/menulis. Biar kau saja yang mati lalu dilupakan sejarah.
***
Tubuhmu memang libur. Tapi pikiranmu terus bekerja, memikirkan kemungkinan dan tanda tanya; “kalau saja” dan “kenapa”. Sudahlah. Istirahat.
***
Pada akhirnya, dalam hidup yang belum juga membaik, jadi orang baik merupakan pilihan terbaik.
***
Sementara kau sibuk menggombal, ingat saja bahwa di luar sana ada yang sedang berjuang mati-matian untuknya tanpa banyak bicara. – Fiersa Besari
***
Nah, itulah kata kata Fiersa Besari terbaru 2019 yang diambil dari ciutan-ciutannya di twitter yang banyak disukai followersnya. Apa kamu termasuk satu di antara hampir 1,7 juta penggemarnya (update. Mei 2019)?
Nantikan terus informasi terupdate seputar Contoh Surat, Quotes, Kata-Kata dan informasi bermanfaat lainnya hanya di Ucapakankata.my.id. Supaya kamu tidak ketinggalan berita, kamu bisa follow dan ikuti Ucapakankata.my.id. Jangan lupa tinggalkan komentar kalian ya!