Contoh Teks Negosiasi – Setiap manusia sebagai makhluk sosial tentu, melakukan interaksi satu sama lain. Interaksi ini bisa berbentuk banyak hal dan dalam sektor yang berbagai macam. Salah satunya adalah jual-beli. Jual beli yang terjadi menimbulkan interaksi yang baru.
Terdapat beberapa komponen utama dalam jual-beli. Salah satunya adalah tawar menawar.
Tawar-menawar diajukan untuk mencapai suatu kesepakatan antara dua orang atau lebih mengenai suatu hal, bisa berbentuk barang atau jasa. Tanpa disadari, manusia sering menerapkan konsep-konsep dalam bahasa Indonesia, yaitu teks negosiasi.
Teks negosiasi adalah salah satu konsep materi dalam bahasa Indonesia dan bertujuan mencapai suatu kesepakatan bersama. Berikut adalah penjalasan lebih lanjut mengenai teks negosiasi.
Akan dibagikan terlebih dahulu beberapa contoh teks negosiasi untuk dipelajari, kemudian menyusul materi berupa struktur dan cara pembuatan teks negosiasi yang baik dan benar. Silahkan disimak!
Kumpulan Contoh Teks Negosiasi
Contoh Teks Negosiasi Singkat 2 Orang
Penjual : “Mari Bu, ada yang bisa saya bantu?”
Pembeli : “Pak, saya mau mencari sayur bayam ada?”
Penjual : “Tentu ada Bu, silahkan. Bayamnya baru datang dari Bandungan Bu,”
Pembeli : “Berapa Pak satu ikatnya?”
Penjual : “7.000 saja Bu,”
Pembeli : “Aduh, kemahalan Pak. Bagaimana kalau 3 ribu saja? Bayamnya masih kecil-kecil juga,”
Penjual : “Jangan Bu, saya ga dapat untung. Bayamnya ini walaupun kecil, tetapi manis-manis Bu,”
Pembeli : “Tetap kemahalan Pak, dikurangi bisa ga Pak?”
Penjual : “6.000 Bu, bagaimana?”
Pembeli : “Masih kemahalan Pak. Saya biasanya beli hanya 3.500”
Penjual : “Jangan Bu, bayam ini beda dari biasanya. Lebih hijau dan masih segar juga,”
Pembeli : “Ya sudah, kalau begitu 5.000. Bagaimana Pak?”
Penjual : “6.000 saja Bu?”
Pembeli : “Terakhir Pak, 5.500 bagaimana?”
Penjual : “Baiklah Bu,”
Pembeli : “Terimakasih Pak,”
Penjual : “Sama-sama Bu,”
Contoh Teks Negosiasi 3 Orang
Di sebuah pasar ada dua orang yang sedang berkeliling mencari barang yang diinginkan, mereka pun mendapat barang itu dan terjadilah negosiasi.
- tisa : Feb, kelihatannya dompet itu bagus deh.
- febi : yang mana? oh yang itu sa, lumayan bagus lah untuk kamu.
- tisa : kita beli yuk feb?
- febi : ayo sa^^
- pedagang : ayo dek, dipilih-pilih dompetnya cantik lho
- tisa : buk, dompet yang ini berapa harganya?
- pedagang : yang mana dek?
- tisa : yang ini buk, berapa harganya?
- pedagang : oh itu harganya Rp. 35.000 dek.
- febi : bisa kurang tidak buk?
- pedagang : bisa dek, berapalah adek mau nawarnya?
- tisa : bagaimana kalau Rp. 18.000 buk?
- pedagang : Rp. 30.000 ambilah dek.
- febi : Rp. 20.000 lah teman saya ambil buk.
- pedagang : ya sudah, tidak apa-apa silahkan
- tisa : iya buk, makasih^^
Contoh Teks Negosiasi 4 Orang
Percakapan perikut melibatkan Danish, Ghaida, Atreya dan Marzia. Mereka sedang berbincang di ruang tamu dan Danish menawarkan buku untuk dibeli kepada ketiga temannya yakni Ghaida, Atreya dan Marzia.
- Danish: ‘Aku mau bersih-bersih barang, supaya kamarku lapang. Jadi buku-buku yang tidak kupakai akan kujual. Kalian mau?’
- Ghaida: ‘Komikmu dijual gak Danish? Mau yang satu bundle. Kamu lepas berapa?’
- Atreya: ‘Aku mau juga buku EMPAT SEKAWAN semua seri. Kamu jual yang itu juga?’
- Danish: ‘Iya, komik kujual. Buku Empat Sekawan juga kujual semuanya. Biar lega kamarnya tidak dipenuhi buku.’
- Marzia: ‘Harga?’
- Danish: ‘Komik satu paket Rp 200.000. Kalau Empat Sekawan semua seri yang ada harganya Rp 500.000. Boleh ditawar kok!’
- Ghaida: ‘Ih mahal! Komiknya 100.000 saja ya, harga teman!’
- Atreya: ‘Aku tawar jadi 350.000, kamu mau Nish?’
- Danish: ‘Aduh kalian ini, itu harga sudah murah loh! Kamu Atreya, tidak berminat?’
- Atreya: ‘Mau sih, tapi gratis! Haha.’
- Danish: ‘Huu, masa gratis!’
- Marzia: ‘Mau ya Nish, aku beli komiknya 100.000 dan Ghaida beli buku empat sekawannya 350.000. Lagian kan kamu jual tujuannya bukan untuk duit, tapi agar kamar lega.’
- Danish: ‘Yasudah deh, aku lepas dengan harga segitu. Terus Atreya kubolehin ambil semua majalah yang ada. Gratis!’
- Atreya: ‘Horee! Terima kasih Danish!’
- Ghaida: ‘Wah, kamu memang teman paling baik Nish!’
Contoh Teks Negosiasi Panjang 5 Orang
Negosiasi Jual Beli Mobil
Suatu hari terdapat sebuah keluarga yang beranggotakan 5 orang, yang terdiri dari bapak izhar, ibu ayuni dan ketiga anaknya. Mereka berenaca ingin membeli sebuah mobil namun tidak baru.
# Di ruang tamu
Semua sedang berkumpul di ruang tamu saat hari minggu malam
- Izhar : anak-anak, ibu,.. ayah ingin meminta pendapat kalian
- Elnina : pendapat apa yah?
- Izhar : pendapat kalau ayah ingin membeli sebuah kendaraan untuk keluarga kita ini agar jika berpergian tidak repot, apa dari kalian ada yang mempunyai ide?
- Farida : farida punya ide yah (menunjuk jari sambil membaca sebuah koran) kaka melihat iklan di koran ini ada mobil yang cukup dengan keluarga kita, body dan mesinnya masih mulus harga terjangkau tapi second.
- Fadel : (fadel ikut membaca koran yang di pegang farida) bener tuh yahh, harga nya juga lumayan sekitar 225.000.00 bisa nego pula. Dan keluaran belum lama, baru tahun 2006.
- Ayuni : coba yah hubungi saja nomer itu, ibu juga seperti nya minat dengan mobil itu lagipula kita juga membutuhkannya kan? Nina… coba bacakan nomor yang ada di koran itu agar ayah bisa meneleponnya.
- Elnina : nih yah cepetan.. 0821-1313-1440
- Izhar : baik ayah telpon.. tolong diam ya anak-anak
Izhar pun menelepon nomer sang pemilik iklan tersebut
- Izhar : Assalamu’alaikum, apakah ini benar bapak rengga yang memasang iklan mobil di koran jakarta pos itu?
- Rengga : walaikum’sallam iya pak benar ini dengan bpk rengga pemilik iklan mobil tersebut, apakah bapak berminat dengan mobil saya itu?
- Izhar : iya pak seperti saya berminat
- Rengga : baik kalau seperti itu, bapak datang saja ke kediaman saya di perumahan villa kalisari blok A no.14 hari senin pukul 19.00
- Izhar : baik kalau gitu, besok saya akan kesana bersama istri saya
Izhar pun menutup telpon nya.
- Elnina : bagaimana yah mengobrol dengan pemilik mobil nya?
- Izhar : beliau mengajak bertemu di rumahnya untuk membicarakannya nak.
- Farida : kaka ikut ya yah…
- Fadel, elnina: aku juga ikut yaaa..
- Izhar : tidak usah anak-anak lebih baik kalian belajar saja karna pertemuannya besok malam. Ayah ingin mengajak ibu saja.
- Anak-anak : yahhhhhhh.. ayah.. (nada kecewa)
- Ayuni : yasudah, anak-anak lagian kalian sudah cukup besar lebih baik di rumah saja belajar lagipula ini urusan orang dewasa.
- Izhar : yasudah ini sudah malam lebih baik kalian tidur, takut besok kesiangan
Anak-anak pergi ke kamar nya masing-masing dan beristirahat.
Ke esokan harinya, pada sore hari izhar pulang kerja dan beranjak pergi lagi bersama ayuni kerumah pemilik mobil itu
- Izhar : bagaimana mah, sudah siap? Kita langsung saja
- Ayuni : iyah yah sudah siap. Kita brangkat sekarang?
- Izha : iya..
Sesampainya di rumah pemilik iklan mobil itu
- Izhar&ayuni : Selamat sore pak,
- rengga : Selamat sore, Silahkan Duduk. Dengan bpk. izhar Bukan ..?
- izhar : Benar pak, Saya Yang menghubungi bapak kemarin .
- rengga : Baiklah, Langsung ke inti nya saja, apa benar bpk izhar & ibu tertarik dengan mobil yang di iklankan di Koran jakarta pos itu?
- Ayuni : Betul pak, dari foto yang ditampilkan di Koran tersebut, saya tertarik ingin memlihat fisik asli mobil tersebut secara dekat, karena berdasarkan foto yang saya lihat, kelihatannya mobil bapak masih dalam keadaan bersih dan baru.
- rengga : Ohh itu betul sekali , mobil itu baru saya beli sekitar 2 tahun yang lalu, dan kondisinya sangat bagus sekali, saya menjualnya karena ingin mengganti mobil yang baru.
- Izhar : Memangnya mengapa bapak ingin mengganti mobil tersebut? apakah mobil itu sudah mengalami kerusakan?
- Penjual : oh tidak…tidak sama sekali, saya menganti mobil itu karena mobil itu terlalu kecil untuk saya sekeluarga , jadi saya ingin mengganti mobil yang lebih besar dari mobil tersebut.
- Ayuni : OHH begitu,..!! oh ya pak, bisa saya lihat mobil itu sekarang?
- rengga : tentu , tentu.. lewat sini sdr. midun.( berjalan menuju garasi mobil )
- izhar : baik pak..!
- rengga : Nah, ini lah mobil nya, masih bagus bukan?
- Izhar : iya pak, persis seperti foto yang terpajang itu ya.dan warnanya masih mengkilat seperti baru.
- rengga : Tentu saja, karena mobil ini selalu terawatt oleh saya, satu butir debu pun tidak akan saya biarkan menyentuh mobil ini (tersenyum simpul)
- izhar : Sangat menarik sekali ya pak, boleh cek perlengkapannya pak?
- rengga : oh ya , silahkan.
- Izhar : Terimakasih pak. (Langsung mengecek mobil tersebut)
- rengga : (setelah sdr, Midun selesai mengecek mobil tersebut). Bagaimana ?? masih mulus bukan? (sambil tersenyum)
- izhar : Iya pak, bicara mengenai barang kan suadah jelas ni pak, bagaimana kalau harga yang bapak tawarkan??
- rengga : Nah, untuk masalah harga, setelah saya cari informasi dari berbagai sumber mengenai harga mobil produksi tahun 2006, saya mematok harga Rp 225.000.000,00 Nego.
- Ayuni : Waaah, cukup tinggi ya pak harga nya,,
- rengga : Iya itu sesuai dengan keadaan mobilnya. Dan itu kan harga dari bapak, sekarang berapa tawaran dari bpk izhar & ibu ayuni
- ayuni : Sebenarnya saya hanya punya anggaran sekitar 200jt pak, itupun tidak cash hari ini.
- rengga : Masalah cash itu tidak usah terlalu dipikirkan ibu ayuni. Jika kesepakatan harga sesuai, bapak bisa memberi waktu untuk pelunasannya. Sekarang berapa penawaran ibu ayuni.
- Ayuni : Kalau saya menawar, giman kalau 18ojt pak?
- rengga : Waahh, itu terlalu jauh ibu ayuni. Ibu & bpk kan sudah tahu kondisi mobil ini. Jadi bapak rasa harga yang bapak tawarkan sesuai dengan keadaan mobilnya,dan tawaran ibu jauh dibawah harga standarnya.
- Izhar : jika dilihat dari keadaan mobil, betul si pak, keadaan nya masih bagus, tapi anggaran saya Cuma segitu tadi pak, giman kalau saya naikkan 1 juta pak?
- rengga : Kalau segitu , belum bisa bapak melepas mobil ini. Gimana kalau bapak beri pilihan, kalau sdr. Midun benar-benar menginginkan mobil ini, bapak bisa mengasih waktu 1 bulan tuk sdr. melunasi sisa dari harga anggaran sdr. yaitu 25 juta lagi. Bagaimana sdr. Midun?
- Izhar : Alternatif yang bagus pak. Sebenarnya saya memang tertarik dengan mobil bapak ini. Tapi masalah harga yang belum sesuai. Gimana kalau pas dengan harga 200jt pak?
- rengga : Baiklah bpk & ibu , gimana kalau kita ambil tengahnya, yaitu 215jt, itu sudah bapak kurangkan 10jt. Jika masih dibawah dari harga ini, bapak tidak bisa melepas mobil ini. Jadi gimana bpk & ibu?
- Ayuni : Sepertinya harga yang menarik pak, Baiklah pak, tetapi pembayarannya sesuai dengan alternative bapak tadi, bearti yang 15jt nya akan saya bayar dalam jangka waktu 1 bulan.
- rengga : Baiklah bpk & ibu. Jadi pembayarannya tunai atau bagaimana?
- Izhar : Baiklah pak, pembayarannya separuh tunai disini, dan separuhnya lagi jika mobil telah saya terima ditempat saya, giman pak?
- rengga : Baiklah bapak izhar, Silahkan Ttd disini ( sambil mengajukan surat jual beli ). Terimakasih bpk izhar, senang bekerja sama dengan anda, dan semoga transakasi ini dilakukan dengan ikhlas, dan semoga beruntung dengan mobil ini.
- Izhar : Terimakasih kembali pak, saya juga merasa senang bekerja sama dengan bapak. Baiklah pak, lebih baik saya pulang sekarang, dan saya tunggu kedatangan mobil ini, dan ini alamat rumah saya ( sambil menunjukan alamat rumah ).
- rengga : Baiklah bpk & ibu, semoga selamat dijalan. Dan tunggu saja 2 jam dari sekarang.
- Izhar&ayuni : sekali lagi terimaksih pak, dan selamat siang.
- Penjual : sama – sama sdr. Midun. Selamat siang
Contoh Teks Negosiasi di Bank
Hajah Surtini adalah seorang pengusaha sarung asal Desa Wanarejan Utara, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Sarung buatannya yang berasal dari kain rayon telah merambah ke mancanegara seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, hingga ke negeri Asia Tengah, seperti India, Pakistan, dan Bangladesh.
Bahkan masyarakat negara-negara di Kawasan Timur Tengah, seperti Saudi Arabia, Yaman, Dubai, dan Somalia sangat menggemari kain sarung Hajah Surtini sebagai pelengkap pakaian sehari-hari.
Hingga pada suatu hari, Hajah Surtini mendaftarkan diri menjadi nasabah suatu bank dengan harapan agar usahanya dapat berkembang.
Ia berencana mengambil kredit sebesar dua ratus juta untuk membeli bahan baku pembuatan sarung. Akhirnya, ia menemui pihak bank untuk mengajukan keinginannya tersebut.
Orientasi
- Pengusaha : Assalamu’alaikum, Mbak.
- Pihak bank : Wa’alaikumsalam, Ibu. Mari silakan duduk.
- Pengusaha : Iya, terima kasih.
- Pihak bank : Ada yang bisa saya bantu?
- Pengusaha : Begini Mbak, sekarang saya sedang membutuhkan modal untuk mengembangkan usaha sarung saya. Saya bermaksud meminjam uang.
- Pihak bank : Oh, iya bisa Bu. Atas nama siapa?
Pengajuan
- Pengusaha : Surtini Sultoni
- Pihak bank : Kalau boleh tahu, berapa uang yang ingin ibu pinjam?
- Pengusaha : Sebesar dua ratus juta, Mbak.
- Pihak bank : Saya cek dahulu ya, Bu.
- Pengusaha : Oh iya Mbak.
- Pihak bank : Mohon maaf Ibu, kami tidak bisa meminjamkan uang sebesar dua ratus juta. Pihak bank hanya dapat meminjamkan seratus tiga puluh juta saja.
- Pengusaha : Aduh, piye yo Mbak. Bisa naik sedikit? Seratus tujuh puluh lima juta boleh?
Penawaran
- Pihak bank : Sebentar Ibu, saya cek lagi.
- Pengusaha : Inggih Mbak.
- Pihak bank : Mohon maaf Ibu, ternyata masih tidak dibolehkan. Bagaimana kalau seratus empat puluh juta? Itu jumlah yang disarankan oleh pihak kreditor bank.
- Pengusaha : Aduh Mbak. Dari hasil perhitungan, uang seratus empat puluh juta itu masih kurang untuk membeli bahan baku sarung buatan saya. Kalau seratus lima puluh juta bagaimana?
Persetujuan
- Pihak bank : Mmm, baiklah Ibu. Seratus lima puluh juta kami izinkan. Saya akan buat laporan pengambilan kredit terlebih dahulu untuk diajukan pada pihak kreditor bank. Mungkin uangnya baru bisa Ibu ambil besok.
- Pengusaha : Terima kasih banyak Mbak.
Penutup
- Pihak bank : Sama-sama Ibu.
- Pengusaha : Saya permisi dulu.
- Pihak bank : Iya Ibu, silakan.
Contoh Teks Negosiasi Kerja Sama Singkat
- pak A : apakah betul ini bapak B
- pak B : o iya pak silahkan masuk dahulu
- pak A ; bagaimana ini kerjasama kita nanti
- Bu C : silahkan minumnya pak
- pak B : begini pak saya sangat membutuhkan alat pengemas karena saya tidak punya alat itu
- pak A : oh begitu,bagaimana kalau anda bisa memakai punya perusahaan saya tapi bagi hasil 25%
- pak B : apa tidak bisa kurang pak . kalau 15 % bisa pak
- pak A : waduh,saya bisa rugi, 20% saja lah
- Pak B : tidak bisa kurang pak ?
- Pak A : ya sudahlah karena saya ingin menolong bapak 15% saja pak
- pak B : wah pak terimakasih banyak pak
- pak A :sama – sama pak, saya pergi dulu ya pak mau ada klien lagi yang akan saya datangi
- pak B ; o iya pak,hati hati dijalan
- pak A : terimakasih ya pak
Contoh Teks Negosiasi Di Sekolah
- Wali Kelas : Arya, bagaimana rencana Study Tour kita ke Tanjung Bira, apakah semua temanmu sudah setuju?
- Ketua Kelas : Saya sudah berbicara dengan teman-teman saya bu, cuman ada usulan study tournya ke Pantai Marina aja bu.
- Wali Kelas : Wah, kok bisa begitu?
- Ketua Kelas : Kalau ke Tanjung Bira sekolah kita sudah sangat sering berkunjung ke sana bu. Sedangkan, kalau ke Pantai Marina belum pernah sama sekali.
- Wali Kelas : Tapi Arya, ibu sudah membicarakan rencana ini ke bapak kepala sekolah dan beliau sudah terlanjur menyetujuinya
- Ketua Kelas : Iya bu, tapi sepertinya banyak teman-teman saya yang tidak ikut jika study tour tersebut dilaksanakan di Tanjung Biara.
- Wali Kelas : Aduh, jadi gimana yah, padahal ibu ini sudah mempersiapkan semuanya dengan matang.
- Ketua Kelas : Begini saja bu, biar saya dan teman-teman yang menghadap ke kepala sekolah dan menjelaskan rencana ini.
- Wali Kelas : Baiklah kalau begitu, secepatnya kamu bicarakan dengan beliau yah, lalu laporkan ke ibu hasilnya”
- Ketua Kelas : Baik bu.
Contoh Teks Negosiasi Pemecahan Konflik
Terjadi negosiasi antara pengusaha dan pihak Bank
Orientasi
- pengusaha: selamat siang
- pihak bank: selamat siang. adayg bisa sy bantu?
- pengusaha: ya, saya ingin bertemu dg kepala bag.kredit
Pengajuan
- pihak bank: mari saya antar. (menuju ke r.kepala bag.kredit)
- pengusaha: begini pak. saya akan mengembangkan usaha sy. jadi, sy akan mengajukan kredit
- pihak bank: berapa jumlah uang yang anda butuhkan untuk mengembangkan usaha anda?
Penawaran
- pengusaha: sy membutuhkan dana sebesar 200jt. bisakah sy mendapatkan pinjaman itu?
- pihak bank: maaf, pak. jumlah pinjaman bapak terlalu besar. bagaimana jika pihak bank memberikan pinjaman kpd bapak sebesar 100jt
- pengusaha: apa tidak bisa lebih dari itu pak ? sy kan sudah lama menjadi nasabah dibak ini.
- pihak bank: baiklah untuk bapak sy berikan 130jt. bagaimana pak?
- pengusaha: usahakan lebih. saya membutuhkan itu untuk mengembangkan usaha saya.
- pihak bank: baiklah. bank hanya mampu memberikan pinjaman sebesar 150jt
Persetujuan
- pengusaha: baiklah. akan sy ambil. kapan uang itu dapat dicairkan. kalau bisa secepatnya
- pihak bank: kalau bapak setuju uang itu bisa dicaikan secepatnya
- pengusaha: ya, lalu bagaimana selanjutnya?
- pihak bank: pihak bank akan memberikan pelayanan yg terbaik untuk bapak.
Penutup
- pengusaha: baiklah kalau begitu terima kasih atas kerjasamanya, saya permisi dahulu pak.
- pihak bank: sama-sama pak. slamat siang
- pengusaha: selamat siang. (keluar dari ruang.kepala bag.kredit)
Contoh Teks Negosiasi Di Lingkungan Keluarga
Di malam hari..
- Yura : Hai, ayah..
- Ayah : Kenapa ? kok jam segini belum tidur ?
- Yura : Belum, besok libur ayah…
- Ayah : Libur kenapa ?
- Yura : kan besok hari sabtu, gimana sih ? masa lupa sama hari hehehe.
- Ayah : Namanya juga orang tua. Mikirnya cuman kerja jadi hari aja sampe gk inget.
Lalu ibu datang memberi secangkir kopi untuk ayah.
- Ibu : nih yah kopinya.
- Ayah : Makasih bu.
Lalu ibu duduk di samping ayah.
- Ibu : Pasti ada maunya nih anak.
- Ayah : Dah pasti, ketauan dari raut wajahnya.
- Yura : hehehe, boleh gk ? kalau aku besok jalan sama temen ?
- Ibu : Minggu kemarin baru pergi, masa sekarang pergi lagi.
- Yura : Namanya juga anak mudah bu hehehe. Aku cuman minta uang 500 ribu doang kok.
- Ayah : aduh !!! kebanyakan.. 200 ribu aja cukup.
- Ibu : iya, 200 ribu sudah cukup.
- Yura : yah, jangan dong yah.
- Ayah : 250 rb saja. Kalau gak mau ya,, gak usah jalan.
- Yura : yahh ayah…. 300 rb deh ? udah aku kurangin 200 tuh..
- Ayah : Jangan,, 250 rb saja.
- Yura : Ya ampun yah, aku udah kurangin 200 rb. 250 mana cukup. Kan aku mau makan, mau nonton, mau beli popcorn juga, belum lagi ongkos. Kalau gak cukup gimana ?
- Ayah: iya2 deh 300 rb, ini yang terahkir ya. Minggu depan jangan pergi lagi.
- Ibu : Jangan pulang malem – malem.
- Yura : Iya bu.
Lalu sang ayah memberikan langsung uang kepada Yura.
- Yura : Makasih ayah. Bye – bye, Good Night.
Lalu yura masuk ke kamarnya.
Materi dan Cara Membuat Teks Negosiasi Yang Baik
Pengertian Teks Negosiasi
Seperti kebanyakan teks lainnya, tentu teks negosiasi juga memiliki pengertian secara resmi. Pengertian teks negosiasi adalah sebuah teks yang berisi kegiatan antar manusia maupun antar kelompok dan terjadi untuk mencapai suatu kata sepakat satu sama lain.
Jadi, kunci utama dalam teks negosiasi adalah kata sepakat.
Teks negosiasi memiliki tujuan yang sangat esensial yaitu mencapai kesepakatan di antara pihak tertentu yang memiliki tujuan maupun maksud yang berbeda, tetapi mencapai suatu nilai yang sama.
Apa maksudnya nilai yang sama? Suatu pihak dapat menerima perbedaan dengan pihak lainnya, tanpa menghilangkan keinginan dari pihak tertentu.
Contohnya, seorang pedagang sayur menjual bayam dengan harga 10.000. Sedangkan, seorang ibu rumah tangga mengganggap bahwa harga 10.000 terlalu mahal untuk seikat sayur.
Akhirnya mereka melakukan negosiasi untuk mencapai kesepakatan yang sama. Penawaran pun terjadi dan akhirnya diambil kesepakatan dengan harga 5.000 untuk seikat sayur.
Jadi, di dalam negosiasi kedua belah pihak harus mencapai kata sepakat di akhir penawaran. Pihak yang lain pun harus menerima hasil kesepakatan tersebut dengan lapang dada.
Jenis-Jenis Teks Negosiasi
Terdapat beberapa jenis teks negosiasi yang perlu anda ketahui, sekaligus garis bawahi. Secara umum teks negosiasi dibagi menjadi 3 tema utama. Berikut uraian penjelasannya:
Jenis teks negosiasi yang pertama adalah yang paling umum kita jumpai di masyarakat. Hampir semua orang di Indonesia bahkan di dunia ini melakukan negosiasi dalam berbagai bidang di kehidupannya. Dalam negosiasi untung rugi juga terdapat sub-tema lainnya, yaitu:
Negosiasi kolaborasi atau seringkali disebut negosiasi win-win adalah sebuah negosiasi umum dimana kedua belah pihak berusaha mencapai keinginan masing-masing, sekaligus menyatukan perbedaan menjadi sebuah kesepakatan yang sama.
Selanjutnya, adalah negosiasi di mana seorang negosiator atau orang yang melakukan negosiasi mengalami keuntungan yang sangat sedikit atau bahkan hampir mencapai suatu kerugian. Sedangkan pihak lawan mencapai keuntungan yang besar bahkan hampir mencapai keuntungan penuh dalam suatu negosiasi.
Faktor utama penyebab kegagalan suatu negosiator adalah lemahnya strategi yang dibuat atau kaidah kebahasaan yang gagal dilakukan secara baik dan benar.
Negosiasi kali ini merupakan kebalikan dari negosiasi di atas. Apabila negosiasi akomodasi berasal dari kacamata negosiator yang gagal, maka negosiasi dominasi berasal dari kacamata negosiator yang berhasil memenangkan negosiasi.
Di atas adalah 3 jenis negosiasi di dalam teks negosiasi untung-rugi. Sebenarnya tujuan utama negosiasi adalah mencapai keuntungan bersama. Namun, seringkali beberapa negosiasi di atas dapat terjadi dikarenakan beberapa faktor yang kurang mendukung.
Kedua adalah negosiasi yang terjadi berdasarkan situasi yang dialami oleh seseorang atau disebut sebagai negosiator dalam menghadapi suatu peristiwa atau konflik sehingga membuatnya melakukan negosiasi secara spontan maupun direncanakan. Dalam negosiasi situasi sendiri, dibagi menjadi 2 yaitu:
Merupakan sebuah negosiasi yang terjadi karena adanya rencana yang telah dibuat sebelumnya oleh beberapa pihak dengan maksud tertentu. Di dalam negosiasi ini, tentunya memiliki tujuan berbeda yang akan disepakati secara bersama.
Negosiasi formal biasanya berkaitan dengan sebuah perjanjian atau hukum. Oleh karenanya, apabila terjadi pelanggaran dalam negosiasi formal maka perjalanan yang ditempuh dapat melalui jalur hukum. Misalnya, negosiasi perusahaan dalam menjalin kerja sama. Tentunya negosiasi ini terjadi secara sah di atas materai.
Negosiasi ini dapat terjadi secara spontan atau reflek ketika anda merasa membutuhkan negosiasi dalam mencapai sebuah hal. Negosiasi ini dapat terjadi di jalanan, mall, atau tempat umum lainnya. Negosiasi ini bersifat bebas karena tidak terkait oleh hukum tertentu.
- Negosiasi Berdasarkan Jumlah Pelaku
Selain beberapa jenis negosiasi di atas, negosiasi terakhir berdasarkan jumlah tokoh atau pelaku yang melakukan negosiasi. Jadi, bisa saja dalam suatu teks negosiasi terkandung 2 jenis negosiasi. Umumnya, bersamaan dengan negosiasi berdasarkan jumlah pelaku. Negosiasi ini pun dibagi menjadi 2 bagian, antara lain:
- Negosiasi dengan Pihak Tengah
Negosiasi yang satu ini sangat umum terjadi hampir di negosiasi formal yang ada di atas. Jadi, negosiasi ini dilakukan oleh 2 tokok terkait atau lebih dengan seorang pihak penengah untuk membantu mediasi dalam sebuah kegiatan negosiasi. Nantinya pihak penengah atau biasa disebut moderator yang akan mempertimbangkan alasan atau argument kedua belah pihak sehingga keputusan berada di tangan pihak tengah.
Contohnya, pada saat pengadilan suatu perkara hukum. Di mana pihak penggugat dan terdakwa saling bernegosiasi untuk mencapai kepentingan pribadi dan hanya hakim yang memutuskan siapakah yang memenangkan pengadilan ini.
- Negosiasi Tanpa Pihak Tengah
Nah, negosiasi satu ini sangat lazim anda jumpai di seluruh elemen masyarakat. mulai dari kegiatan tawar menawar di pasar hingga sekolah. Kegiatan negosiasi satu ini dilakukan antara dua tokoh terkait dengan melakukan penawaran hingga pesetujuan. Keputusan dari negosiasi tanpa pihak tengah bergantung pada kedua belah pihak dalam mencapai kesepakatan.
Misalnya, negosiasi antara organisasi OSIS dengan suatu perusahaan untuk mendapatkan sponsor.
Ciri-Ciri Teks Negosiasi
Tentunya, teks negosiasi memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan teks lain. Ciri-ciri ini berfungsi agar anda dapat lebih mudah mengenali sebuah teks, apakah termasuk ke dalam kategori teks negosiasi atau justru sebaliknya. Berikut beberapa ciri-ciri teks negosiasi :
- Menghasilkan suatu kesepakatan bersama
- Kesepakatan yang dihasilkan tidak menghilangkannya, tetapi mengurangi keinginan kedua belah pihak
- Saling menguntungkan satu sama lain
- Memiliki kesamaan tujuan
- Sebuah sarana mencapai penyelesaian
- Teks negosiasi miliki bentuk yang bermacam-macam. Bisa berupa dialog antar tokoh atau kelompok, teks narasi, maupun gabungan dari keduanya. Namun, pada umumnya teks negosiasi berbentuk dialog antar dua tokoh atau lebih dengan kepentingan berbeda.
Tujuan Teks Negosiasi
Selain mencapai kesepakatan bersama, teks negosiasi juga memiliki beberapa tujuan lainnya. Tujuan tersebut antara lain :
- Mencapai sebuah penyelesaian atau jalan keluar terhadap sebuah konflik atau kasus
- Mencapai kesepakatan antara tokoh atau kelompok
- Mencapai kesamaan dalam kepentingan maupun tujuan dalam suatu permasalahan
- Membuat persamaan dalam persepsi, pengertian, atau bahkan cara pandang
- Mencapai kondisi saling menguntungkan dan tidak ada pihak yang dirugikan
- Tujuan paling dasar dari teks negosiasi adalah mencapai sebuah kesamaan dalam berbagai hal dan penyelesaian terhadap suatu konflik atau permasalahan.
Struktur Teks Negosiasi
Terdapat struktur teks negosiasi beserta unsur yang wajib ada dalam suatu teks negosiasi. Struktur tersebut yaitu,
Orientasi di sini berisi mengenai kalimat pembuka, penjelasan latar waktu maupun latar tempat, dan pengenalan tokoh terkait. Anda juga bisa memasukkan beberapa kalimat yang menyatakan identitas dasar dari sang tokoh.
Fungsi dari orientasi sendiri memberikan gambaran kepada pembaca mengenai situasi yang terjadi maupun kondisi yang menyebabkan konflik, sehingga memunculkan negosiasi. Selain itu, orientasi bersifat sebagai pembuka dalam sebuah negosiasi.
Hal kedua yang wajib ada dalam suatu teks negosiasi adalah permintaan. Permintaan di sini dapat menimbulkan suatu konflik secara otomatis, apabila pihak terkait tidak menyetujui permintaan yang diajukan. Permintaan dapat berupa barang atau jasa yang diinginkan oleh pembeli.
Selanjutnya, adalah tugas dari penjual atau tokoh yang memenuhi. Hal yang diinginkan pembeli atau peminta dapat berupa barang atau jasa. Apakah hal tersebut dapat dipenuhi oleh penjual? Apabila dari bagian ini, penjual atau penyedia tidak mampu memenuhi keinginan dari pembeli, maka teks ini dinyatakan bukan sebagai teks negosiasi.
Tentu, karena sebuah kesepakatan belum terbentuk karena barang atau jasa yang diinginkan tidak mampu dipenuhi oleh penyedia.
Nah, di sini adalah titik puncak konflik terjadi. Pembeli akan memberikan penawaran terhadap barang atau jasa yang diberikan. Penawaran dapat berbentuk harga hingga jangka waktu. Disesuaikan dengan keinginan pembeli berkaitan dengan tujuan terhadap barang tersebut.
Maka, pihak penjual juga dapat menolak apabila tujuan pembeli tidak sesuai dengan keinginan penjual. Sehingga penjual dapat mengalami kerugian atau hal merugikan lainnya. Sehingga terjadilah proses tawar-menawar.
Persetujuan merupakan fase anti-klimaks dalam suatu teks negosiasi. Maka, di tahap ini pembeli dan penjual atau peminta dan penyedia telah mencapai suatu kesepakatan bersama dan persamaan tujuan. Jadi, kedua belah pihak saling mengurangi kepentingan dengan tetap memperhatikan keuntungan masing-masing secara merata. Keuntungan yang diperoleh harus bersifat 50 50.
Setelah adanya kecocokan antara barang atau jasa dengan penawaran yang diberikan, maka tercapailah suatu pembelian atau transaksi yang dilakukan antara penyedia dengan peminta. Ini merupakan suatu keputusan bagi konsumen atau pembeli, apakah berkenan terhadap seuatu negosiasi atau tidak.
Kalimat penutup di sini dapat berisi ucapan terimakasih atau salam yang difungsikan untuk mengakhiri suatu negosiasi. Ingat, negosiasi dimulai tanpa adanya permainan tangan atau berbagai hal yang bersifat anarki. Sehingga di penutup ini dapat diakhiri dengan lapang dada dan santun antara kedua belah pihak.
Kaidah atau Unsur Kebahasaan Teks Negosiasi
Di luar struktur maupun unsur utama di dalam teks negosiasi, juga terdapat kaidah kebahasaan yang berfungsi mempermudah anda dalam mengenali (di luar ciri-ciri teks negosiasi) atau mengidentifikasi kegiatan negosiasi. Berikut kaidah kebahasaan teks negosiasi :
- Penggunaan bahasa yang santun
Etika dalam berbicara maupun mengungkapkan maksud, sangat diperlukan di dalam teks negosiasi. Sebagai kedua belah pihak yang memiliki kepentingan masing-masing, tetapi tetap harus mencapai tujuan bersama, maka penting menggunakan bahasa yang santun sebagai upaya agar mendapatkan respon yang baik satu sama lain.
Kemudian, etika berbicara yang lain dalam teks negosiasi yang harus diperhatikan adalah dilarang menyela argumen lawan bicara. Hal ini dirasa kurang sopan dan menimbulkan risiko yang tinggi untuk melanjutkan negosiasi, beralih menjadi sebuah perdebatan.
Tentunya agar keinginan yang dicapai tetap menguntungkan kedua belah pihak, diperlukan adanya kalimat atau kata-kata persuasif untuk memengaruhi lawan bicara satu sama lain. Contoh kalimat persuasif antara lain:
- Tentunya dengan harga 2.500, anda tidak perlu repot-repot mengganti parfum mobil karena parfum ini dapat bertahan selama satu tahun.
- Jangan salah sangka, hanya dengan 1,5 juta dan anda tak perlu repot-repot untuk mencuci pakaian setiap hari.
- Perusahaan kami tidak perlu diragukan lagi, sudah ada 100.000 member yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan gaji hampir 4.000.000 selama 1 bulan saja!
Di atas adalah beberapa kalimat persuasif yang berfungsi untuk memengaruhi lawan agar saling terhasut satu sama lain.
Kesepakatan tidak merugikan kedua belah pihak
Seperti yang dijelaskan di atas, dalam teks negosiasi perlunya usaha untung saling menguntungkan kedua belah pihak. Walaupun harus mengurangi kepentingan atau tujuan yang diinginkan antar pihak satu dengan yang lainnya.
- Menggunakan kata imperatif
Penggunaan kata atau frasa imperatif di sini juga diimbangi dengan penggunaan kalimat pemenuhan perintah. Pihak pertama yang meminta atau peminta dapat menggunakan kalimat imperatif dan dipenuhi oleh pihak penyedia. Begitupun sebaliknya.
- Argumen yang singkat dan jelas
Kebanyakan dari anda mengalami kesalahan dalam bernegosiasi karena memberikan penuturan argumen secara langsung dalam satu kali waktu. Hal ini tentu tidak dianjurkan dalam pembuatan teks negosiasi.
Di dalam teks negosiasi, pembuatan argumen harus secara runtut dan berkala. Sehingga tetap memberikan ruang bagi tokoh lain untuk menyatakan argumen yang diinginkan. Selain itu, dalam argumen anda juga dapat memberikan kalimat atau kata penuturan yang membantu memperkuat argumen yang anda berikan.
- Argumen berdasarkan fakta
Lebih jauh lagi, dalam beberapa teks negosiasi juga diperlukan argumen-argumen yang mengandung fakta. Tidak hanya bersifat opini atau keinginan semata. Hal ini bertujuan memperkuat setiap opini yang anda bangun.
Kaidah atau unsur kebahasaan di atas mungkin dapat diterapkan secara langsung ketika bernegosiasi atau mungkin dalam suatu teks negosiasi untuk menghasilkan penyelesaian yang tepat.
***
Nah, di atas adalah berbagai contoh teks negosiasi dan materinya mulai dari pengertian, struktur, dan penjelasan lengkap lainnya. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu anda dalam menyelesaikan tugas.
Nantikan terus informasi terupdate seputar Contoh Surat, Quotes, Kata-Kata dan informasi bermanfaat lainnya hanya di Ucapakankata.my.id. Supaya kamu tidak ketinggalan berita, kamu bisa follow dan ikuti Ucapakankata.my.id. Jangan lupa tinggalkan komentar kalian ya!